Keterangan Gambar : Dr. KH. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I. (Ketua Yayasan Kyai Syarifuddin Lumajang)
Oleh : Dr. Abdul Wadud
Nafis, LC., M.E.I.
Dalam dunia kepemimpinan, kekuatan bukan hanya
soal ukuran atau kekuatan fisik, tetapi juga bagaimana sebuah kelompok
diarahkan dan dipimpin. Ungkapan klasik ini menyoroti bahwa sebuah kelompok
yang tampaknya lemah bisa menjadi sangat berbahaya jika dipimpin oleh seorang
pemimpin yang kuat dan strategis. Sebaliknya, kelompok yang kuat mungkin tidak
optimal jika dipimpin oleh seseorang yang kurang berwawasan. Dalam konteks ini,
kepemimpinan yang efektif memegang peranan krusial dalam mengubah potensi
menjadi kekuatan nyata.
Ungkapan tersebut, yang berbunyi : "Saya
tidak takut pada segerombolan harimau yang dipimpin satu domba, tapi saya takut
pada segerombolan domba yang dipimpin satu harimau. Dan yang lebih saya
takuti adalah segerombolan harimau yang
dipimpin satu harimau". Ungkapan yang menyiratkan bahwa bahaya tidak hanya
ditentukan oleh kekuatan atau kekuasaan fisik, tetapi juga oleh kualitas
kepemimpinan.
Analisis
dan Penjelasan
1.
Konteks
dan Makna :
a.
Saya
tidak takut pada segerombolan harimau yang dipimpin satu domba: Ini menunjukkan
bahwa meskipun sekelompok harimau memiliki kekuatan, jika mereka dipimpin oleh
seseorang yang lemah (domba), mereka mungkin tidak akan berbahaya karena
kurangnya arah dan strategi.
b.
Tapi
saya takut pada segerombolan domba yang dipimpin satu harimau: Ungkapan ini
menyoroti bahwa sekelompok individu yang tampaknya lemah atau tidak berbahaya
(domba) bisa menjadi sangat menakutkan jika mereka dipimpin oleh seseorang yang
kuat dan berbahaya (harimau). Kepemimpinan yang efektif dan strategis dapat
mengubah kekuatan kelompok.
c.
Yang
lebih Saya takuti adalah segerombolan harimau yang dipimpin satu harimau: Ini
menyiratkan bahwa kombinasi dari kekuatan individu (harimau) dan kepemimpinan
yang kuat (harimau) adalah kombinasi yang paling menakutkan, karena kelompok
ini memiliki kekuatan dan arahan yang efektif.
2.
Pendapat
Para Ahli :
James
MacGregor Burns dalam bukunya "Leadership (1978), menjelaskan bahwa
kepemimpinan yang efektif dapat mengubah kelompok biasa menjadi kelompok yang
sangat kuat dan terarah. Kepemimpinan yang kuat dan visioner mempengaruhi
motivasi dan kinerja anggota kelompok, membuat mereka lebih berdaya dan
terorganisir.
Max
Weber, dalam teorinya tentang otoritas dan kepemimpinan, menunjukkan bahwa
kepemimpinan karismatik (seperti harimau) dapat mempengaruhi dan memotivasi
kelompok secara signifikan, bahkan jika kelompok tersebut tampaknya tidak
memiliki kekuatan intrinsik (seperti domba).
3.
Implicasi
Strategis:
Dalam
konteks strategi militer atau manajerial, ungkapan ini mengajarkan bahwa
kepemimpinan adalah kunci dari efektivitas kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan yang kuat dapat mengarahkan kelompok yang tampaknya lemah menuju
tujuan yang lebih besar, sedangkan kepemimpinan yang lemah dapat mengurangi
potensi dari kelompok yang kuat.
Dalam
manajemen, ini menunjukkan pentingnya pemilihan pemimpin yang efektif untuk
mengoptimalkan potensi tim atau organisasi.
Ungkapan ini menggaris bawahi pentingnya peran
kepemimpinan dalam menentukan kekuatan dan potensi kelompok atau organisasi,
menjadikannya lebih dari sekadar jumlah kekuatan individu yang ada dalam
kelompok tersebut.
Dalam setiap strategi dan kepemimpinan,
kekuatan sebenarnya terletak pada bagaimana pemimpin membentuk dan mengarahkan
kelompoknya. Kepemimpinan yang visioner mampu mengubah potensi menjadi kekuatan
luar biasa, menjadikan setiap kelompok lebih dari sekadar jumlah anggotanya.
Daftar
Pustaka
1.
Burns,
James MacGregor. Leadership. Harper & Row, 1978.
2.
Weber,
Max. Economy and Society: An Outline of Interpretive Sociology. University of
California Press, 1978.
3.
Northouse,
Peter G. *Leadership: Theory and Practice. Sage Publications, 2018.
4.
Kotter,
John P. Leading Change. Harvard Business Review Press, 1996.
5.
Goleman,
Daniel. Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Bantam Books,
1995.