KH. Adnan Syarif, LC.,MA. Selaku rektor IAI Syarifuddin menyambut dengan antusias atas kedatan Tim Ekpedisi Islam Nusantara Deradikalisasi, dan Anti Narkoba di Kampus IAI Syarifuddin Lumajang (15/07/2016).
Menurut beliau, Sebenarnya prinsip larangan radikalisme dan anti narkoba sudah menjadi keharusan sejak dahulunya. Apalagi Ajaran dan larangan di pesantren sudah menjadi komitmen khusus semenjak zaman Rosulullah.
Hanya saja istilah Anti Narkoba dan Radikalisasi lebih mengarah strategi Positif campaign secara modern. Kalau istilah Pesantren, Anti Narkoba sama halnya larangan minum khomr (minuman keras.red) dan sudah menjadi hal haram di pesantren.
sedangan istilah radikalisme sama sekali tidak ada di pesantren karena pesantren sangat berkomitmen pada ke ideologi Ahlusunnah wal Jamaah. Mustahil sekali jika radikalisme bisa ada di pesantren.
Dari itu, rektor IAI Syarifuddin sangat senang sekali jika konsep Deradikalisasi dan Anti Narkoba ini bisa dilakukan di Kampus IAI Syarifuddin. Sehingga akan ada penyatuan kolaborasi konsep modern dan konsep pesantren.
“kedepan, kampus IAI Syarifuddin yang berkarakter Pesantren ini, lebih solid untuk membebaskan kita dari radikalisme dan Narkoba. ”, Kata beliau dengan penuh yakin.
“Kedepan, kami harap acara baik dan luar biasa ini, bisa dilakukan lagi di kampus IAI Syarifuddin. Serta bisa bermanfaat pada santri, mahasiswa, alumni dan masyarakat pada umumnya”. Tambahnya.
Sementara yang hadir di acara teserbut, KH. Sulahak Syarif (pengasuh ponpes Syarifuddin), Tim Ekpedisi Islam Nusantara yang hadir adalah Sulton Fathoni dari PBNU (Jakarta.red), Samsul Huda (ketua PCNU Lumajang), tim sosialisasi Anti Narkoba dari BNN Lumajang, Perwakilan dari pemerintah kabupaten Lumajang (Susianto,SA.-Asisten Tata Praja), Camat, Kapolres, Dosen, Undangan, dan 60 perwakilan mahasiswa. (soen)