Nurul Ahadiyatus Sholiha: Mahasiswa Penerima Bidikmisi Lolos Program Pejuang MudaMahasiswa Penerima Bidikmisi Lolos Program Pejuang Muda
Nurul Ahadiyatus Sholiha: Mahasiswa Penerima Bidikmisi Lolos Program Pejuang Muda

Keterangan Gambar : Nurul Ahadiyatus Sholiha - Mahasiswi Bidikmisi IAI Syarifuddin


Lumajang - Sebanyak lima belas mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang diterima dalam seleksi nasional Program Pejuang Muda Kementerian Sosial RI, salah satu diantaranya adalah Nurul Ahadiyatus Sholiha, salah satu mahasiswi semester 5 kampus IAI Syarifuddin yang sekaligus penerima beasiswa Bidikmisi Kemenag RI. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ihwanul Muttaqin, ketua LP3M IAI Syarifuddin. Ia menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam program ini, selain karena panggilan akademik, juga panggilan jiwa melakukan dampingan. 

"Kita ajak mahasiswa untuk terlibat, ya termasuk Ahadiyah mahasiswi yang menerima Bidikmisi itu. Karena secara personal memang potensial dan memiliki kompetensi terhadap program", tuturnya.

Ia melanjutkan, bahwa awalnya terdapat 11.109 pendaftar dan yang terpilih 5.140 mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Program ini termasuk dalam program kampus merdeka yang merupakan bagian dari upaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan mahasiswa berperan membantu Kemensos memastikan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan sudah tepat sasaran. 

Diketahui, dalam program Pejuang Muda terdapat empat pilihan program, yaitu bidang bantuan sosial, pemberdayaan, lingkungan, serta fasilitas lingkungan. Mahasiswa terpilih akan disebar dalam kelompok kecil untuk setiap kabupaten untuk menyerap berbagai permasalahan sosial di masyarakat melalui program yang real.

Hal tersebut diungkapkan Nurul Ahadiyatus Sholihah, ia mengatakan syukur karena usahanya diterima. "Terdapat empat pilihan bidang program nantinya. Tapi yang pasti alhamdulillah, berawal dari persiapan serta pembinaan dari kampus akhirnya dapat lolos seleksi. Terimakasih kepada semua yang mendukung, kampus IAIS, Kemenag pemberi beasiswa Bidikmisi, orang tua, dan para dosen." Ungkapnya.

Ihwan menambahkan bahwa program ini disetarakan dengan 20 SKS. 

"program ini nantinya setara 20 SKS, akan masuk dalam praktikum di luar prodi, jadi ada pengakuan dari kampus terhadap lima belas mahasiswa ini." imbuhnya. 

"Kami butuh support semua pihak, terutama Kementerian Agama yang memang menjadi tempat mengabdinya" pungkasnya. (rois/fid)