Keterangan Gambar : Dr. KH. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I. (Ketua Yayasan Kyai Syarifuddin Lumajang)
Oleh : Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI
Di era informasi yang serba cepat
ini, menjadi dosen bukan sekadar menyampaikan materi di depan kelas. Tantangan
bagi para akademisi semakin kompleks, menuntut mereka untuk tidak hanya
memahami teori, tetapi juga mampu merespons perkembangan terkini di bidangnya.
Namun, berapa banyak dosen yang benar-benar meluangkan waktu untuk mendalami
jurnal ilmiah atau buku terbaru di bidang mereka? Apakah kita akan membiarkan
diri kita tertinggal, ataukah kita siap melangkah lebih jauh, menggali ilmu
dari sumber-sumber terpercaya dan menjadi dosen yang benar-benar relevan dan
berwawasan luas? Literasi ilmiah bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kunci
untuk menjadi dosen unggul yang siap menginspirasi dan memimpin generasi masa
depan.
Membaca buku, jurnal, dan tulisan-tulisan
ilmiah lainnya memiliki urgensi yang sangat tinggi bagi seorang dosen, terutama
dalam konteks pengembangan diri dan peningkatan kualitas pengajaran. Berikut
beberapa alasan penting mengapa hal ini perlu dilakukan :
1. Pembaharuan
Pengetahuan: Ilmu pengetahuan terus berkembang. Membaca jurnal dan tulisan
ilmiah membantu dosen memperbarui pengetahuan dan wawasan di bidang
keahliannya. Ini penting agar dosen tidak ketinggalan perkembangan terbaru yang
dapat mempengaruhi kurikulum dan metode pengajaran.
2. Peningkatan
Kualitas Pengajaran: Dengan mengakses informasi terbaru dari jurnal dan buku
ilmiah, dosen dapat meningkatkan kualitas materi yang diajarkan. Mereka dapat
mengintegrasikan temuan-temuan baru, studi kasus aktual, dan perspektif yang
lebih luas ke dalam pengajaran, sehingga membuat proses pembelajaran lebih
relevan dan menarik bagi mahasiswa.
3. Pengembangan
Riset: Dosen yang aktif membaca literatur ilmiah akan lebih mudah
mengidentifikasi celah atau peluang riset baru. Ini bisa menjadi dasar bagi
pengembangan proposal penelitian, publikasi ilmiah, atau kolaborasi dengan
peneliti lain.
4. Peningkatan
Kredibilitas Akademik: Dosen yang rutin membaca dan mengutip karya-karya ilmiah
dalam pengajaran dan penelitiannya akan memiliki kredibilitas akademik yang
lebih tinggi. Ini juga memperkuat posisi dosen sebagai ahli di bidangnya dan
memberikan kontribusi signifikan dalam komunitas akademik.
5. Pengembangan
Profesionalisme: Membaca buku dan jurnal ilmiah membantu dosen untuk terus
belajar dan berkembang secara profesional. Hal ini penting agar dosen tetap
kompetitif dan relevan di dunia akademik, terutama dalam menghadapi
tantangan-tantangan baru di bidang pendidikan tinggi.
6. Kreativitas dan
Inovasi: Membaca tulisan-tulisan ilmiah yang beragam dapat memicu kreativitas
dan inovasi dalam pengajaran. Dosen dapat menemukan ide-ide baru untuk
diterapkan dalam kelas, metode pengajaran yang lebih efektif, atau pendekatan
interdisipliner yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu.
Secara keseluruhan, membaca buku,
jurnal, dan tulisan ilmiah lainnya adalah suatu keharusan bagi dosen yang ingin
tetap berkompeten, relevan, dan inovatif dalam perannya sebagai pendidik dan
peneliti.
Sebagai dosen, Anda memegang peran
penting dalam mencetak generasi penerus yang berpengetahuan luas dan kritis.
Dengan terus memperkaya diri melalui bacaan jurnal dan karya ilmiah, Anda bukan
hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam
rutinitas, melainkan jadilah pionir yang terus berkembang dan relevan. Ingat,
literasi ilmiah adalah jendela menuju kepemimpinan akademik yang
sesungguhnya—kunci untuk tetap unggul dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa
Anda. Jadi, mulailah hari ini, bukalah buku, dan biarkan pengetahuan
mengantarkan Anda menjadi dosen yang tak hanya mengajar, tetapi juga
menginspirasi.
Daftar Pustaka
Buku:
1. Arikunto, S.
(2019). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Rineka
Cipta.
2. Mulyasa, E.
(2013). Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara.
3. Nasution, S.
(2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bumi Aksara.
4. Tilaar, H. A. R.
(2009). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Remaja
Rosdakarya.
Jurnal:
1. Fathurrohman, M.
(2017). Urgensi Penelitian Tindakan Kelas dalam Pengembangan Profesi Guru.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 295-306.
2. Sukmadinata, N. S. (2016). Peran Dosen dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(2), 145-156.
3. Zuhdi, M. (2015). Membaca sebagai Budaya
Akademik di Kalangan Dosen: Antara Harapan dan Kenyataan. Jurnal Pendidikan
Islam, 4(1), 85-97.