By : Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., M.E.I. In the midst of the ever-evolving dynamics of modern business, it is crucial for us to not only pursue profit but also uphold ethics and human values. One of the

Oleh : Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., M.E.I. Di tengah dinamika dunia bisnis modern yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjunjung tinggi etika

Oleh : Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I. Perbankan syariah kini menjadi salah satu sektor keuangan yang semakin diminati di tengah kesadaran masyarakat akan pentingnya sistem keuangan yang berbasis

Oleh : Dr. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I. Di tengah dinamika dunia pendidikan yang terus bergerak cepat, perguruan tinggi Islam menghadapi tantangan sekaligus peluang besar dalam merespons kebijakan revolusioner

Lumajang — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin kembali menorehkan prestasi dengan bertambahnya satu doktor dalam jajaran akademiknya. Dr. Siti Nur Latifah, ME., secara

Lumajang– Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di IAI Syarifuddin Lumajang terus berlanjut dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Setelah melalui dua sesi yang membahas Analisis

Lumajang– Setelah sesi pertama yang membahas Analisis Sosial, kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di IAI Syarifuddin berlanjut dengan materi yang tak kalah penting, yaitu

Jember - Dalam upaya memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, Institut Agama Islam (IAI) Syarifuddin dan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menandatangani

Oleh : Dr  Abdul Wadud Nafis, LC. M.E.I. (Ketua Yayasan Kyai Syarifuddin Lumajang) Bayangkan dunia di mana para dosen, yang menjadi pilar pendidikan dan pembentukan karakter bangsa, hidup dalam kemakmuran yang

Lumajang– Pada hari kedua Program Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2024, sesi ketiga diadakan dengan fokus pada aspek kemahasiswaan. Materi pada sesi ini disampaikan oleh Muhammad Farid,